Akibat Seksual Aktif Sejak Remaja

Akibat Seksual Aktif Sejak Remaja - Mayoritas perempuan muda di sebagian besar wilayah dunia mulai aktif secara seksual pada umur belasan tahun. Proporsi kasarnya, di negara - negara Amerika Latin dan Karibia sekitar setengah sampai dua pertiga, di negara - negara maju mencapai tiga perempat bahkan lebih, dan bahkan di berbagai negara Afrika Sub-Sahara sekitar 9 dari 10 perempuan muda.

Di Asia, termasuk Indonesia, kecenderungannya semakin meningkat, kini diperkirakan 6 dari 10 perempuan muda mulai aktif secara seksual. Hal ini tentu meningkatkan masalah kesehatan reproduksi yang akhirnya dapat memengaruhi tingkat kesuburan.

Pada sebagian masyarakat, perempuan berhubungan seks di masa remaja karena mereka di harapkan menikah dan melahirkan anak di usia muda. Pada kelompok masyarakat lainnya, pernikahan memang di langsungkan pada usia yang sedikit lebih tua, tapi seks pranikah sudah jadi hal yang biasa.

Sebagian masyarakat dapat dipastikan sedang berada dalam masa transisi perubahan norma - norma sosial. Ini juga yang menjadi faktor sosial yang memicu munculnya kasus infertilitas pada wanita.

Hubungan Seksual Yang Dimulai Pada Usia Belasan Tahun Mengandung Risiko Tertentu

Hubungan seksual yang dimulai pada usia belasan tahun mengandung risiko - risiko tertentu. Contohnya, perempuan yang menikah pada usia muda sering tidak bisa banyak berbicara dalam pengambilan keputusan mengenai kesuburan dan kesempatan yang terbatas untuk mengenyam pendidikan atau keterampilan kerja.

Perempuan yang hamil di luar nikah mungkin harus memutuskan apakah akan menggugurkan kandungan atau tetap mengasuh anaknya di luar perkawinan. Perempuan, baik yang menikah maupun tidak, sangat rentan terhadap penyakit menular seksual.

Perempuan yang sering melahirkan atau melahirkan pada usia muda berisiko melemah kesehatannya. Gangguan kesehatan itu termasuk yang mengenai organ reproduksi dan kesuburan.

Back To Top