Halo gan..
Ketemu lagi nih sama kita, hukumonline (www.hukumonline.com), di Forum Melek Hukum -Forum komunitas hukum terbesar di Indonesia-.
Kali ini, kita coba angkat tema yang santai dan menghibur dulu yak gan..
Jadi begini gan. Agan-agan yang sekarang lagi pada kuliah di fakultas hukum mungkin hanya membayangkan bercita-cita bekerja sebagai penegak hukum. Baik itu jaksa, advokat, hakim dll.
Tapi jangan salah gan. Nggak selamanya para lulusan hukum bekerja/berprofesi di bidang hukum yang –kesannya- serius. Ada juga ternyata yang memilih banting setir untuk berprofesi lain. Penyanyi atau musisi misalnya.
Berikut beberapa musisi/penyanyi yang ternyata punya latarbelakang pendidikan hukum. Barangkali bisa menginspirasi agan untuk berkarya seperti mereka, apa pun bidangnya.
Cekidot gan:
1. Once ‘Dewa’ Mekel
2. Marcell Siahaan
3. Boy Marjinal
Boy (berdiri)
4. M. Kadri
5. Tony Wenas
Gimana gan? Dah pada tau kan sekarang kalo para musisi di atas ternyata lulusan hukum. Kalo ada info musisi/penyanyi/lain-lain, share di sini aja gan.
(IHW)
Ketemu lagi nih sama kita, hukumonline (www.hukumonline.com), di Forum Melek Hukum -Forum komunitas hukum terbesar di Indonesia-.
Kali ini, kita coba angkat tema yang santai dan menghibur dulu yak gan..
Jadi begini gan. Agan-agan yang sekarang lagi pada kuliah di fakultas hukum mungkin hanya membayangkan bercita-cita bekerja sebagai penegak hukum. Baik itu jaksa, advokat, hakim dll.
Tapi jangan salah gan. Nggak selamanya para lulusan hukum bekerja/berprofesi di bidang hukum yang –kesannya- serius. Ada juga ternyata yang memilih banting setir untuk berprofesi lain. Penyanyi atau musisi misalnya.
Berikut beberapa musisi/penyanyi yang ternyata punya latarbelakang pendidikan hukum. Barangkali bisa menginspirasi agan untuk berkarya seperti mereka, apa pun bidangnya.
Cekidot gan:
1. Once ‘Dewa’ Mekel
Spoiler for once:
Siapa nggak kenal sama Once?
Cowok gondrong pemilik suara khas yang mantan vokalis band Dewa ini ternyata lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia lho gan.
Sebelum bergabung dengan Dewa, Once emang biasa nyanyi di atas panggung. Dia pernah bergabung dengan beberapa band. Bersama beberapa rekannya, sewaktu kuliah, Once juga pernah membentuk band. Tapi nama bandnya diambil seadanya dari judul koran saat itu.
Misalnya pernah suatu saat band itu diberi nama "PDI Pecah Band", atau "Cacuk Dipecat Band" atau "Sampah Impor Band". Bahkan, suatu kali band tersebut sempat mempunyai nama sangat panjang, yaitu "Presiden Soeharto Sebenarnya Sudah Lelah Menjadi Presiden, Akan Tetapi...Band".
Bagaimana lika-liku kehidupan kuliah, karir musik dan karir pekerjaan Once? Silakan baca di artikel ini gan.
Once: Dari ‘Lawyer’ ke Rocker (www.hukumonline.com)
Cowok gondrong pemilik suara khas yang mantan vokalis band Dewa ini ternyata lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia lho gan.
Sebelum bergabung dengan Dewa, Once emang biasa nyanyi di atas panggung. Dia pernah bergabung dengan beberapa band. Bersama beberapa rekannya, sewaktu kuliah, Once juga pernah membentuk band. Tapi nama bandnya diambil seadanya dari judul koran saat itu.
Misalnya pernah suatu saat band itu diberi nama "PDI Pecah Band", atau "Cacuk Dipecat Band" atau "Sampah Impor Band". Bahkan, suatu kali band tersebut sempat mempunyai nama sangat panjang, yaitu "Presiden Soeharto Sebenarnya Sudah Lelah Menjadi Presiden, Akan Tetapi...Band".
Bagaimana lika-liku kehidupan kuliah, karir musik dan karir pekerjaan Once? Silakan baca di artikel ini gan.
Once: Dari ‘Lawyer’ ke Rocker (www.hukumonline.com)
2. Marcell Siahaan
Spoiler for Marcell:
“Aku untuk kamu, kamu untuk aku. Namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda. Tuhan memang satu, kita yang tak sama. Haruskah aku lantas pergi …”
Sepenggal lirik lagu populer yang menceritakan tentang cinta beda agama ini mungkin Agan-agan sudah pada tahu siapa yang nyanyi. Ya, Marcellius Kirana Hamonangan Siahaan atau yang akrab dikenal Marcell Siahaan adalah musisi yang menjejaki profesi advokat. Ia dinyatakan lulus ujian advokat 2011 yang diselenggarakan Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI).
Marcell memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H.) dari Fakultas Hukum Universitas Parahyangan Bandung. Ia lahir dan dibesarkan di keluarga yang banyak berlatar belakang hukum, membuat pria kelahiran Bandung 21 September 1977 ini termotivasi untuk berprofesi di bidang hukum pula. Ayahnya, Paian Siahaan adalah advokat yang punya kantor hukum di Bandung. Pamannya (adik dari ibunya), Bayu Seto, adalah mantan Dekan Fakultas Hukum Unpar Bandung. Ketika berkecimpung di dunia industri musik, tekad Marcell menjadi advokat makin menguat.
Sumber: Marcell Siahaan: Dari Musisi Menjejaki Profesi Advokat (www.hukumonline.com)
Sepenggal lirik lagu populer yang menceritakan tentang cinta beda agama ini mungkin Agan-agan sudah pada tahu siapa yang nyanyi. Ya, Marcellius Kirana Hamonangan Siahaan atau yang akrab dikenal Marcell Siahaan adalah musisi yang menjejaki profesi advokat. Ia dinyatakan lulus ujian advokat 2011 yang diselenggarakan Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI).
Marcell memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H.) dari Fakultas Hukum Universitas Parahyangan Bandung. Ia lahir dan dibesarkan di keluarga yang banyak berlatar belakang hukum, membuat pria kelahiran Bandung 21 September 1977 ini termotivasi untuk berprofesi di bidang hukum pula. Ayahnya, Paian Siahaan adalah advokat yang punya kantor hukum di Bandung. Pamannya (adik dari ibunya), Bayu Seto, adalah mantan Dekan Fakultas Hukum Unpar Bandung. Ketika berkecimpung di dunia industri musik, tekad Marcell menjadi advokat makin menguat.
Sumber: Marcell Siahaan: Dari Musisi Menjejaki Profesi Advokat (www.hukumonline.com)
3. Boy Marjinal
Boy (berdiri)
Spoiler for Boy marjinal:
Agan-aganwati kaskuser yang gandrung akan musik punk, atau pernah mendengar musik punk, mungkin tidak asing lagi dengan sebuah band punk lokal bernama “Marjinal”. Tapi apa agan-aganwati tau, kalau Boy, pentolan dari band ini, adalah seorang sarjana hukum?
Bernama asli Petrus Djeke, Boy adalah alumnus FH Universitas Janabadra. Kuliahnya di kampus ini digelutinya dari tahun 2001 hingga tahun 2007. Meski berhasil lulus dan menyandang gelar sarjana melalui skripsi tentang fidusia, Boy mengakui bahwa jurusan ini bukanlah pilihan hatinya.
Walau demikian, Boy masih bercita-cita bisa memanfaatkan ilmu hukumnya untuk tujuan yang sama dengan yang dilakukannya sekarang, membela kaum marjinal. Lembaga bantuan hukum menjadi salah satu target boy untuk membela masyarakat kelas bawah.
Untuk cerita lebih lengkap soal Boy, cek tautan ini ya gan:
Boy Marjinal: Sarjana Hukum yang Nge-Punk (www.hukumonline.com)
Bernama asli Petrus Djeke, Boy adalah alumnus FH Universitas Janabadra. Kuliahnya di kampus ini digelutinya dari tahun 2001 hingga tahun 2007. Meski berhasil lulus dan menyandang gelar sarjana melalui skripsi tentang fidusia, Boy mengakui bahwa jurusan ini bukanlah pilihan hatinya.
Walau demikian, Boy masih bercita-cita bisa memanfaatkan ilmu hukumnya untuk tujuan yang sama dengan yang dilakukannya sekarang, membela kaum marjinal. Lembaga bantuan hukum menjadi salah satu target boy untuk membela masyarakat kelas bawah.
Untuk cerita lebih lengkap soal Boy, cek tautan ini ya gan:
Boy Marjinal: Sarjana Hukum yang Nge-Punk (www.hukumonline.com)
4. M. Kadri
Spoiler for Kadri:
Sebagai lawyer yang memfokuskan diri pada bidang non litigasi, Kadri memang sudah malang melintang di kantor-kantor hukum ternama. Awalnya, Kadri berkiprah di Hadinoto Hadiputranto and Partners (HHP). Dia mengabdi di HHP selama 10 tahun, terakhir ia sebagai Senior Associate.
Setelah itu, ia berkiprah di Soewito Suhardiman Eddymurthy Kardono (SSEK). Setelah enam tahun di SSEK, Kadri pun mendirikan kantor hukum sendiri, AKSET kependekan dari Arfidea Kadri Sahetapy-Engel Tisnadisastra. Di sini, Kadri tercatat sebagai partner sekaligus founder.
Di luar advokat, bagi Kadri, musik adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari hidupnya. Pria kelahiran 21 Februari ini menggeluti dunia musik sudah cukup lama. Bahkan, lebih lama ketimbang profesi advokat yang kini digelutinya.
Saat umur sembilan tahun, Kadri sudah mengasah talentanya dengan mengikuti sekolah vokal di Pranajaya. Untuk diketahui, (alm) Pranajaya adalah musisi seriosa yang telah melegenda di negeri ini. Dengan bekal keterampilan yang diperoleh dari sekolah vokal Pranajaya itulah Kadri berkesempatan tampil di televisi nasional, TVRI.
Beranjak remaja, Kadri terus menggeluti dunia musik. Ketika berseragam abu-abu, Kadri mengaktualisasikan bakat musiknya dengan membentuk beberapa band. Memasuki masa kuliah sekitar tahun 1982, Kadri pun bergabung dengan Makara Band yang komposisi anggotanya juga mahasiswa FHUI.
Makara Band sempat mencicipi dapur rekaman, tapi tidak berhasil. Pasalnya, aliran Makara Band yang keras tak bisa bersaing dengan musik-musik mainstream yang tren saat itu. Gagal di Makara Band, Kadri akhirnya membentuk band sendiri yang diberi nama Kadri Jimmo The Prinze of Rhythm atau populer disingkat KJP, sekitar tahun 2007. Dua tahun berselang, KJP menelurkan album perdana bertitel “Indonesia Memang Hebat”.
Cerita lebih lanjut tentang M. Kadri, baca artikel ini ya gan M Kadri, Advokat Ingin Taklukkan Dunia Musik (www.hukumonline.com)
Setelah itu, ia berkiprah di Soewito Suhardiman Eddymurthy Kardono (SSEK). Setelah enam tahun di SSEK, Kadri pun mendirikan kantor hukum sendiri, AKSET kependekan dari Arfidea Kadri Sahetapy-Engel Tisnadisastra. Di sini, Kadri tercatat sebagai partner sekaligus founder.
Di luar advokat, bagi Kadri, musik adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari hidupnya. Pria kelahiran 21 Februari ini menggeluti dunia musik sudah cukup lama. Bahkan, lebih lama ketimbang profesi advokat yang kini digelutinya.
Saat umur sembilan tahun, Kadri sudah mengasah talentanya dengan mengikuti sekolah vokal di Pranajaya. Untuk diketahui, (alm) Pranajaya adalah musisi seriosa yang telah melegenda di negeri ini. Dengan bekal keterampilan yang diperoleh dari sekolah vokal Pranajaya itulah Kadri berkesempatan tampil di televisi nasional, TVRI.
Beranjak remaja, Kadri terus menggeluti dunia musik. Ketika berseragam abu-abu, Kadri mengaktualisasikan bakat musiknya dengan membentuk beberapa band. Memasuki masa kuliah sekitar tahun 1982, Kadri pun bergabung dengan Makara Band yang komposisi anggotanya juga mahasiswa FHUI.
Makara Band sempat mencicipi dapur rekaman, tapi tidak berhasil. Pasalnya, aliran Makara Band yang keras tak bisa bersaing dengan musik-musik mainstream yang tren saat itu. Gagal di Makara Band, Kadri akhirnya membentuk band sendiri yang diberi nama Kadri Jimmo The Prinze of Rhythm atau populer disingkat KJP, sekitar tahun 2007. Dua tahun berselang, KJP menelurkan album perdana bertitel “Indonesia Memang Hebat”.
Cerita lebih lanjut tentang M. Kadri, baca artikel ini ya gan M Kadri, Advokat Ingin Taklukkan Dunia Musik (www.hukumonline.com)
5. Tony Wenas
Spoiler for Tony wenas:
Bagi agan-agan yang suka menikmati musik 80-an, mungkin nama Tony Wenas sudah tidak asing lagi di telinga agan sekalian. Bersama dengan Solid’80, group band besutan Tony dan kawannya, ia berkarier di blantika musik Indonesia ketika masih duduk di bangku kuliah, di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI).
Tak sekadar sebagai band kampus yang manggung dari satu acara kemahasiswaan ke acara kemahasiswaan lainnya, Tony bersama dengan Solid’80 pernah meluncurkan album bertajuk “Equivalent” yang diproduseri Venus Record dan berhasil mencetak angka penjualan 60 ribu kopi. Atas kiprahnya tersebut, mereka disibukkan dengan jadwal tur keliling kota dan undangan manggung yang menumpuk.
Namun, akhirnya bersama-sama dengan anggota band yang lainnya, mereka sepakat untuk menyelesaikan kuliahnya dan mengejar gelar sarjana hukum, Gan. Banyak dari mereka sekarang ini berkarier di dunia advokat juga di perusahaan. Tony Wenas sendiri saat ini merupakan Executive General Manager & Country Head Intrepid.
Meski begitu, Solid’80 hingga kini masih sering main bersama untuk acara-acara tertentu. Tony dan kawan-kawannya tersebut pernah tampil dalam Zona 80, sebuah program yang disiarkan oleh MetroTV.
Sumber: Tony Wenas, Pentolan Band Era 80-an (www.hukumonline.com)
Tak sekadar sebagai band kampus yang manggung dari satu acara kemahasiswaan ke acara kemahasiswaan lainnya, Tony bersama dengan Solid’80 pernah meluncurkan album bertajuk “Equivalent” yang diproduseri Venus Record dan berhasil mencetak angka penjualan 60 ribu kopi. Atas kiprahnya tersebut, mereka disibukkan dengan jadwal tur keliling kota dan undangan manggung yang menumpuk.
Namun, akhirnya bersama-sama dengan anggota band yang lainnya, mereka sepakat untuk menyelesaikan kuliahnya dan mengejar gelar sarjana hukum, Gan. Banyak dari mereka sekarang ini berkarier di dunia advokat juga di perusahaan. Tony Wenas sendiri saat ini merupakan Executive General Manager & Country Head Intrepid.
Meski begitu, Solid’80 hingga kini masih sering main bersama untuk acara-acara tertentu. Tony dan kawan-kawannya tersebut pernah tampil dalam Zona 80, sebuah program yang disiarkan oleh MetroTV.
Sumber: Tony Wenas, Pentolan Band Era 80-an (www.hukumonline.com)
Gimana gan? Dah pada tau kan sekarang kalo para musisi di atas ternyata lulusan hukum. Kalo ada info musisi/penyanyi/lain-lain, share di sini aja gan.
(IHW)
hebat nih orang2 otaknya juga pinter berarti
wah yang ane kenal cuman once sama marcell doang gan
sarjana hukum yg jago maen musik tuh
wah ternyata bang boy sarjana hukum
Uwow,ga nyangka banget boy marjinal
jah, gelarnya mentereng juga..
wah lebih pas mengikuti panggilan jiwa sebagai seniman musik
Hobi tanpa meninggalkan belajar formal. Keren
waaah baru tau ni ane gan
bang Once sarjana hukum toh
langsung banting steer ke musisi
bang marcell hebat jg yah, pernah jadi drummer band metal, trus jadi solois, ternyata sarjana hukum jg
Waah banting stir gitu mereka
Passion tetep passion ya haha
Passion tetep passion ya haha
Kurang tuh, syahrini juga jurusan hukum dia haha..
Ga cuma musiknya yg keren otaknya jga keren
Wah wah wah
Udah tahu ane gan.
boy marjinal, bukan pilihan hatinya tapi lulus. Salut.
yg ane tau cuma once sama marcel doang
Via: Kaskus.co.id
Tag :
Melek Hukum