Quote:Thanks buat officer kaskus serta Kaskuser semua berkat kalian ini jadi HT pertama ane, ternyata banyak kaskuser cerdas yg baca dulu baru komen.
Thanks juga yg komen langsung ga pake baca yg udah ngatain ane tolol, homo, anjing, babi, dan apapun itu berkat komen kalian trit ane HT
Quote:
dijamin ga repost (m.kaskus.co.id)
Lini masa twitter sempat dihebohkan dengan tanda pagar (tagar) yang menyudutkan grup vokal asal Inggris, One Direction (1D). Ribuan cuitan menyalahkan 1D yang akan tampil di Stadion Gelora Bung Karno pada 25 Maret mendatang. Pasalnya, jadwal konser tersebut berbenturan dengan jadwal kualifikasi Pra-Piala Asia U-23.
Penggemar sepakbola di Indonesia tiba-tiba mengikuti euforia kebencian tersebut. Mereka melaknati 1D dengan kata-kata kasar. Tidak lupa pelabelan “alay” hingga “banci” pun berserakan di mana-mana. Namun, tepatkah logika para penghujat?
Saat ini, kata “Alay” telah mengalami perluasan makna. Secara umum, “alay” merujuk pada sesuatu yang tak kalah abstraknya: “kampungan”. “Alay” merujuk pada sesuatu yang tidak sesuai dengan aturan berbahasa, gaya rambut yang aneh, kucel, kusam, hingga yang suka bonceng tiga. “Alay” kemudian diidentikkan dengan masyarakat kelas bawah yang dianggap “salah” karena perilaku yang “berbeda”.
Dari pemahaman tersebut, jelaslah kalau 1D bukan boyband yang ditujukan untuk segmentasi “alay”. Tiket paling murah dibanderol Rp. 500 ribu, sedangkan yang termahal Rp. 2,75 juta.
Saya pun tak yakin, konser tersebut akan didominasi oleh penonton “alay” sesuai dengan definisi di atas. Saat konser digelar, yakinlah kalau tempat parkir di Gelora Bung Karno akan penuh oleh kendaraan roda empat milik para penonton.
Lalu, benarkah kalau 1D adalah boyband “alay”? Hey, adakah anak “alay” yang pakai cardigan seharga motor matic?
Quote:
Pemandangan yang jarang terjadi. Puluhan ribu penggemar di San Siro lengkap dengan koreografi. (Sumber: fanityfair.it)
Gelora Bung Karno Bukan Milik Kesebelasan Indonesia
Di antara para penghujat, adakah yang tahu siapa lawan kesebelasan nasional Indonesia U-23 di kualifikasi Pra-Piala Asia? Adakah yang hafal lengkap rombongan skuat kesebelasan nasional U-23 selain alumnus U-19?
Dalam hal bisnis, konser 1D akan lebih menguntungkan. Dengan harga tiket termurah setara dengan tiket VIP pertandingan sepakbola, gelaran musik tersebut akan menghadirkan pundi-pundi rupiah yang lebih banyak.
Kalaupun pertandingan Pra-Piala Asia tetap digelar di Jakarta, berapa ribu—atau ratus—orang yang hadir?
Setelah memerhatikan sejumlah cuitan, ada yang berargumen untuk “mengusir” 1D karena Stadion Gelora Bung Karno adalah milik kesebelasan negara Indonesia!
Tentu, logika tersebut tidak tepat, karena Stadion Gelora Bung Karno milik mereka yang mampu membayar sewa. Stadion Gelora Bung Karno pernah dimiliki oleh puluhan ribu kader PKS, kader Hizbut Tahrir, dan partai yang berkampanye pada 2014. Jangan lupa, simpatisan Joko Widodo juga menggelar konser di GBK, tepat di atas rumputnya. Lantas, apa bedanya?
Argumen yang menyatakan kalau stadion bukanlah tempat untuk menggelar konser, juga kurang tepat. Stadion adalah satu-satunya tempat dengan tribun yang mampu menampung lebih dari 20 ribu penonton. Acara musik besar biasanya menggunakan stadion sebagai tempat konser.
Konser perpisahan grup vokal Westlife juga digelar di Stadion Croke Park, Dublin, Irlandia. Dalam konser tersebut, tidak kurang dari 180 ribu penonton! 1D pernah menggelar di tempat serupa dan berhasil menarik 235 ribu penonton!
Jangankan Stadion Gelora Bung Karno yang memang tidak ekslusif untuk kesebelasan Indonesia, Stadion Wembley saja membuka diri untuk konser musik. Padahal, tidak ada kesebelasan yang main di Wembley kecuali Inggris, dan partai-partai besar seperti final Piala FA, Piala Carling, dan Community Shield.
Anda bisa memiliki Stadion Gelora Bung Karno asal mampu membayar sewa, itu saja kuncinya.
Kuncinya adalah pada perencanaan. Industri musik sudah jauh lebih baik mengelola dirinya sendiri, sejak jadwal, promo, penjualan tiket, hingga manajemen antrian. Penonton masuk stadion tanpa tiket relatif sulit didapatkan dalam konser-konser musik.
Ini berbeda dengan industri sepakbola Indonesia. Semua terbiasa mendadak, jadwal pertandingan selalu berubah-ubah, manajemen tiket kerap amburadul (ingat Piala AFF 2010 dan Sea Games 2011), dan kelewat banyak orang keluar masuk lokasi pertandingan tanpa tiket.
Di awal 2015, sebelum ISL ditunda, PT LI sempat merilis jadwal kompetisi. Persija sangat keberatan dengan jadwal tersebut karena ada beberapa laga di mana mereka tak bisa menggunakan GBK. Apa pasal? Karena GBK sudah dipesan lebih dulu untuk acara-acara non-sepakbola.
Siapa yang salah? Promotor? EO yang memesan GBK? Mosok menyalahkan Persija, sih? Yang salah, ya, yang terlambat menyusun jadwal sehingga keduluan. Jadi siapa? Nah!
Di luar negeri, stadion menjadi tempat konser tak terlalu menjadi masalah yang berujung keriuhan karena semuanya sudah terjadwal — ya acara musiknya, ya acara sepakbolanya. Setahun sebelum hari-H, sudah jelas kesebelasan nasional akan bertanding di mana dan melawan siapa. Kalender FIFA dimanfaatkan dengan perencanaan jauh-jauh hari, bukan mendadak seminggu dua minggu atau sebulan dua bulan — yang kalau di Indonesia bisa berubah atau bahkan bisa batal suka-suka.
Siapa yang Salah?
Pada akhirnya, kita akan saling menuding soal siapa yang salah. 1D bukanlah grup vokal yang hari ini ditelfon, minggu depan manggung. Jadwal konsernya padat dan belum tentu mau terbang belasan jam ke Asia. Perlu ada kepastian terkait stabilitas nasional dan yang paling penting adalah jaminan keamanan, juga kepastian jadwal.
Ini barangkali bisa menjadi jawaban mengapa 1D yang terbentuk pada 2010, begitu lama tidak menggelar konser di Indonesia. Padahal, Indonesia memiliki basis penggemar yang besar.
Promotor menetapkan tanggal 25 Maret 2015 sebagai hari-H, bukanlah sebulan sebelumnya. Ada perhitungan yang matang mengapa mereka memilih tanggal tersebut. Selain mencocokan dengan jadwal manggung 1D, mereka juga pasti mencari tempat yang representatif, yang bisa menampung puluhan ribu penggemar.
Di Jakarta, barangkali tempat yang paling representatif adalah di Gelora Bung Karno. Jadwal di Stadion Gelora Bung Karno pun tidak semudah saat kita mencari jadwal kosong di arena futsal. Promotor bahkan sudah mengumumkan jadwal kedatangan 1D sejak setahun silam!
Sebelum mengumumkan jadwal, mereka pasti sudah mendapat kepastian terkait jadwal penggunaan Stadion Gelora Bung Karno. Dari fakta ini, kita bisa menyimpulkan bahwa promotor sudah menyewa Stadion Gelora Bung Karno sejak lebih dari setahun lalu.
Lalu, mengapa tiba-tiba PSSI dan media ribut dan khawatir kesebelasan Indonesia U-23 gagal menyelenggarakan pertandingan di Gelora Bung Karno. 1D manggung pada 25 Maret, dan Pra Piala Asia pada 27 Maret. Dengan asumsi PSSI lebih lambat menyewa stadion Gelora Bung Karno, mengapa 1D yang disalahkan?
PSSI seharusnya sadar kalau ada konser musik yang berpotensi merusak rumput lapangan dua hari jelang pertandingan. Lantas, mengapa mereka masih ngotot mau jadi tuan rumah Pra Piala Asia U-23 tanpa melakukan –misalnya– negosiasi ulang, entah dengan AFC atau dengan promotor?
Lagipula, kerusakan lapangan lebih karena rumput yang terutup oleh alas. Dikhawatirkan rumput mati karena tidak tersinari matahari, dan bukan karena terinjak-injak.
Mereka yang berargumen “bentrok dengan jadwal kesebelasan Indonesia U-23” juga amatlah aneh. Argumen tersebut tidak memiliki fondasi yang kuat karena terlontar dengan asal-asalan. Jelas-jelas konser 1D sama sekali tidak tabrakan dengan jadwal pertandingan karena digelar dua hari sebelumnya.
Lalu, mengapa PSSI masih ngotot mengajukan diri menjadi tuan rumah Pra Piala Asia, tapi mereka tidak mengecek jadwal stadion?
Memahami GBK sebagai situs politik
Quote:
Muktamar Khilafah. Sejalan dengan Pancasila? Mengapa suara yang protes tidak nyaring? (Sumber: hizbut-tahrir.co.id)
Apakah Presiden Sukarno sedih stadion yang ia prakarsai dijadikan konser musik? Bukankah saat beliau masih menjabat, stadion tersebut pun sering dijadikan alat untuk menyampaikan ide-ide politik?
Jika mau menggunakan perspektif historis, anda perlu memahami bagaimana motif non-olahraga sejak awal sudah terperam dalam fondasi stadion Gelora Bung Karno. GBK merupakan mimpi Sukarno sebagai bentuk pembangunan bangsa. Sebagai negara yang baru merdeka, Indonesia membutuhkan sesuatu yang besar, yang dapat mengangkat martabat negeri ini di mata dunia.
Kemegahan, kebesaran dan keagungan stadion yang berada di Senayan merupakan pengejawantahan dari hasrat Sukarno terhadap segala yang mega, segala yang akbar, segala yang dahsyat. Indonesia, baginya, harus bisa tampil dengan gagah, akbar dan dahsyat. Stadion di Senayan, mula-mula, merupakan sebuah situs politik, di mana genetika politik Indonesia ditanamkan — setelah itu barulah urusan-urusan olahraga yang mengisinya.
Jangan heran Bung Karno sangat senang jika menggelar rapat-rapat akbar di stadion itu. Sebagai orator, ia mendapatkan tenaga yang berlimpah tiap kali berhadapan dengan massa yang luar biasa banyak. Massa adakah injeksi dan selang infus bagi Sukarno. Jauh dari massa adalah seburuk-buruknya keadaan bagi Sukarno.
Tidak heran jika ia sangat senang kalau organisasi-organisasi massa, juga partai-partai politik, menggelar rapat akbar di Stadion Utama Senayan. Dari PNI, NU, hingga PKI pernah menggelar rapat akbar di sana. Juga militer, kepolisian, hingga organisasi-organisasi kepemudaan.
Jika PKS, Gerindra, PKB, Golkar, atau PDIP hingga para capres menggunakan GBK sebagai lokasi rapat akbar dan kampanye, itu bukanlah penyimpangan, itu bukanlah anomali, melainkan sesuatu yang sejalan dengan genetika stadion GBK itu sendiri. Setidaknya, itu merupakan sesuatu yang historis, hal ihwal yang punya referensi dengan sejarah pendiriannya.
Bahkan Hizbut-Tahrir Indonesia (HTI), yang cita-cita besarnya ialah meniadakan negara-bangsa (termasuk Indonesia) guna membangun kekhalifahan yang lintas benua, bisa dengan santai mengadakan rapat akbar di GBK. Bisa anda bayangkan jika cita-cita HTI itu terealisasi, kesebelasan nasional Indonesia bukan hanya tak bisa bertanding di GBK, tapi kesebelasan nasional itu sendiri akan musnah dengan sendirinya karena punahnya negara-bangsa.
Tak ada anak bola yang protes dan bikin hestek, bukan?
Mengapa kita mempersoalkan konser musik padahal stadion Gelora Bung Karno juga rutin dijadikan tempat penyebaran ideologi yang bertentangan dengan Pancasila? Mengapa saat acara-acara macam itu rutin digelar, kita diam saja?
Sebegitu besarkah kita berilusi mengidamkan prestasi, sehingga sampai lupa siapa yang sebenarnya lebih patut mendapatkan caci maki.
You’re insecure, don’t know whats for..
Sumber:
PANDITFOOTBALL.COM (panditfootball.com)
TIMNAS LEBIH UTAMA DARIPADA KONSER.
TAPI YG NGURUS TIMNAS GA BECUH SEHINGGA STADION KEDULUAN YG NGURUS KONSER.
DAN YG DISALAHKAN YG NGURUS KONSER
HARUSNYA YG NGURUS TIMNAS GA BECUS ITU YG DISALAHKAN
YA ITULAH PSSI
■_________________________________________________■
Bagi yg merasa ini bukan salah PSSI, yakin? PSSI ga salah? AFC melakukan pembagian grup dan menentukan jadwal kualifikasi itu tanggal 4 desember 2014, lalu karena ditunjuk jd tuan rumah kualifikasi PSSI mengajukan GBK jadi stadion pertandingan, padahal ada konser yg dijadwal dari tahun lalu dan sudah dibooking oleh promotor konser, berarti? Yg salah siapa? PSSI tidak liat jadwal kah, tidak mungkin kan pengurus GBK tidak menjadwal acara2 yg ada di GBK. Lalu PSSI mengajukan stadion lain ke AFC, namun AFC pada akhirnya tetap meminta pertandingan dilangsungkan di GBK karena tim lawan sudah berada dan berlatih di Jakarta.
http://www.the-afc.com/afc-u-23-cham...hip-qualifiers
Liat siapa yg memulai adu domba ini, ternyata memang PSSI yg tidak ingin disalahkan
http://pssi.org/in/read/Timnas%20U-2...-Di-SUGBK-6557
Padahal mereka baru mengajukan jadwal pada januari 2015.
Sedangkan promotor konser sudah mengurus dari tahun lalu.
http://m.cnnindonesia.com/olahraga/2...-januari-2015/
Dan akhirnya PSSI diminta AFC untuk tetap memakai GBK untuk pra piala asia u23
http://www.goal.com/id-ID/news/1387/...23-tetap-sugbk
Promotor pada saat booking GBK kan memang ga tau bakal ada kualifikasi u23 AFC jadi salahnya dimana? Apakah salah mereka memilih GBK jadi venue karena bukan haknya konser itu di GBK, hanya pertandingan sepakbola kah yg berhak di GBK?
Kenapa promotor konser memilih di GBK? Karena sudah banyak konser2 lainnya di gelar di GBK, ada boyband asal Korea, band Rock Metallica, bahkan kampanye Jokowi juga di GBK dengan acara musik.
Jadi? Masalahnya dimana? Menurut kalian mereka ga berhak manggung di GBK? Berarti Metallica dan Jokowi juga ga berhak dong kalo gitu.
http://m.bisnis.com/lifestyle/read/2...k-untuk-konser
Lalu ada yang bila konser tidak berhak dilangsungkan di stadion utama Gelora Bung Karno.
Oke, kalo gitu Deep Purple dan God-bless ga berhak juga dong konser di GBK tahun 1975
Quote:
Jokowi pas kampanye juga ga berhak dong karena kampanye plus acara musik.
BIASAKAN BACA SEBELUM KOMEN GW DIBATA JUGA GA PEDULI GW HANYA INGIN MELURUSKAN BAHWA YG TIDAK BERES ADALAH FEDERASI SEPAKBOLA INDONESIA
Thanks juga yg komen langsung ga pake baca yg udah ngatain ane tolol, homo, anjing, babi, dan apapun itu berkat komen kalian trit ane HT
Quote:
dijamin ga repost (m.kaskus.co.id)
Lini masa twitter sempat dihebohkan dengan tanda pagar (tagar) yang menyudutkan grup vokal asal Inggris, One Direction (1D). Ribuan cuitan menyalahkan 1D yang akan tampil di Stadion Gelora Bung Karno pada 25 Maret mendatang. Pasalnya, jadwal konser tersebut berbenturan dengan jadwal kualifikasi Pra-Piala Asia U-23.
Penggemar sepakbola di Indonesia tiba-tiba mengikuti euforia kebencian tersebut. Mereka melaknati 1D dengan kata-kata kasar. Tidak lupa pelabelan “alay” hingga “banci” pun berserakan di mana-mana. Namun, tepatkah logika para penghujat?
Saat ini, kata “Alay” telah mengalami perluasan makna. Secara umum, “alay” merujuk pada sesuatu yang tak kalah abstraknya: “kampungan”. “Alay” merujuk pada sesuatu yang tidak sesuai dengan aturan berbahasa, gaya rambut yang aneh, kucel, kusam, hingga yang suka bonceng tiga. “Alay” kemudian diidentikkan dengan masyarakat kelas bawah yang dianggap “salah” karena perilaku yang “berbeda”.
Dari pemahaman tersebut, jelaslah kalau 1D bukan boyband yang ditujukan untuk segmentasi “alay”. Tiket paling murah dibanderol Rp. 500 ribu, sedangkan yang termahal Rp. 2,75 juta.
Saya pun tak yakin, konser tersebut akan didominasi oleh penonton “alay” sesuai dengan definisi di atas. Saat konser digelar, yakinlah kalau tempat parkir di Gelora Bung Karno akan penuh oleh kendaraan roda empat milik para penonton.
Lalu, benarkah kalau 1D adalah boyband “alay”? Hey, adakah anak “alay” yang pakai cardigan seharga motor matic?
Quote:
Pemandangan yang jarang terjadi. Puluhan ribu penggemar di San Siro lengkap dengan koreografi. (Sumber: fanityfair.it)
Gelora Bung Karno Bukan Milik Kesebelasan Indonesia
Di antara para penghujat, adakah yang tahu siapa lawan kesebelasan nasional Indonesia U-23 di kualifikasi Pra-Piala Asia? Adakah yang hafal lengkap rombongan skuat kesebelasan nasional U-23 selain alumnus U-19?
Dalam hal bisnis, konser 1D akan lebih menguntungkan. Dengan harga tiket termurah setara dengan tiket VIP pertandingan sepakbola, gelaran musik tersebut akan menghadirkan pundi-pundi rupiah yang lebih banyak.
Kalaupun pertandingan Pra-Piala Asia tetap digelar di Jakarta, berapa ribu—atau ratus—orang yang hadir?
Setelah memerhatikan sejumlah cuitan, ada yang berargumen untuk “mengusir” 1D karena Stadion Gelora Bung Karno adalah milik kesebelasan negara Indonesia!
Tentu, logika tersebut tidak tepat, karena Stadion Gelora Bung Karno milik mereka yang mampu membayar sewa. Stadion Gelora Bung Karno pernah dimiliki oleh puluhan ribu kader PKS, kader Hizbut Tahrir, dan partai yang berkampanye pada 2014. Jangan lupa, simpatisan Joko Widodo juga menggelar konser di GBK, tepat di atas rumputnya. Lantas, apa bedanya?
Argumen yang menyatakan kalau stadion bukanlah tempat untuk menggelar konser, juga kurang tepat. Stadion adalah satu-satunya tempat dengan tribun yang mampu menampung lebih dari 20 ribu penonton. Acara musik besar biasanya menggunakan stadion sebagai tempat konser.
Konser perpisahan grup vokal Westlife juga digelar di Stadion Croke Park, Dublin, Irlandia. Dalam konser tersebut, tidak kurang dari 180 ribu penonton! 1D pernah menggelar di tempat serupa dan berhasil menarik 235 ribu penonton!
Jangankan Stadion Gelora Bung Karno yang memang tidak ekslusif untuk kesebelasan Indonesia, Stadion Wembley saja membuka diri untuk konser musik. Padahal, tidak ada kesebelasan yang main di Wembley kecuali Inggris, dan partai-partai besar seperti final Piala FA, Piala Carling, dan Community Shield.
Anda bisa memiliki Stadion Gelora Bung Karno asal mampu membayar sewa, itu saja kuncinya.
Kuncinya adalah pada perencanaan. Industri musik sudah jauh lebih baik mengelola dirinya sendiri, sejak jadwal, promo, penjualan tiket, hingga manajemen antrian. Penonton masuk stadion tanpa tiket relatif sulit didapatkan dalam konser-konser musik.
Ini berbeda dengan industri sepakbola Indonesia. Semua terbiasa mendadak, jadwal pertandingan selalu berubah-ubah, manajemen tiket kerap amburadul (ingat Piala AFF 2010 dan Sea Games 2011), dan kelewat banyak orang keluar masuk lokasi pertandingan tanpa tiket.
Di awal 2015, sebelum ISL ditunda, PT LI sempat merilis jadwal kompetisi. Persija sangat keberatan dengan jadwal tersebut karena ada beberapa laga di mana mereka tak bisa menggunakan GBK. Apa pasal? Karena GBK sudah dipesan lebih dulu untuk acara-acara non-sepakbola.
Siapa yang salah? Promotor? EO yang memesan GBK? Mosok menyalahkan Persija, sih? Yang salah, ya, yang terlambat menyusun jadwal sehingga keduluan. Jadi siapa? Nah!
Di luar negeri, stadion menjadi tempat konser tak terlalu menjadi masalah yang berujung keriuhan karena semuanya sudah terjadwal — ya acara musiknya, ya acara sepakbolanya. Setahun sebelum hari-H, sudah jelas kesebelasan nasional akan bertanding di mana dan melawan siapa. Kalender FIFA dimanfaatkan dengan perencanaan jauh-jauh hari, bukan mendadak seminggu dua minggu atau sebulan dua bulan — yang kalau di Indonesia bisa berubah atau bahkan bisa batal suka-suka.
Siapa yang Salah?
Pada akhirnya, kita akan saling menuding soal siapa yang salah. 1D bukanlah grup vokal yang hari ini ditelfon, minggu depan manggung. Jadwal konsernya padat dan belum tentu mau terbang belasan jam ke Asia. Perlu ada kepastian terkait stabilitas nasional dan yang paling penting adalah jaminan keamanan, juga kepastian jadwal.
Ini barangkali bisa menjadi jawaban mengapa 1D yang terbentuk pada 2010, begitu lama tidak menggelar konser di Indonesia. Padahal, Indonesia memiliki basis penggemar yang besar.
Promotor menetapkan tanggal 25 Maret 2015 sebagai hari-H, bukanlah sebulan sebelumnya. Ada perhitungan yang matang mengapa mereka memilih tanggal tersebut. Selain mencocokan dengan jadwal manggung 1D, mereka juga pasti mencari tempat yang representatif, yang bisa menampung puluhan ribu penggemar.
Di Jakarta, barangkali tempat yang paling representatif adalah di Gelora Bung Karno. Jadwal di Stadion Gelora Bung Karno pun tidak semudah saat kita mencari jadwal kosong di arena futsal. Promotor bahkan sudah mengumumkan jadwal kedatangan 1D sejak setahun silam!
Sebelum mengumumkan jadwal, mereka pasti sudah mendapat kepastian terkait jadwal penggunaan Stadion Gelora Bung Karno. Dari fakta ini, kita bisa menyimpulkan bahwa promotor sudah menyewa Stadion Gelora Bung Karno sejak lebih dari setahun lalu.
Lalu, mengapa tiba-tiba PSSI dan media ribut dan khawatir kesebelasan Indonesia U-23 gagal menyelenggarakan pertandingan di Gelora Bung Karno. 1D manggung pada 25 Maret, dan Pra Piala Asia pada 27 Maret. Dengan asumsi PSSI lebih lambat menyewa stadion Gelora Bung Karno, mengapa 1D yang disalahkan?
PSSI seharusnya sadar kalau ada konser musik yang berpotensi merusak rumput lapangan dua hari jelang pertandingan. Lantas, mengapa mereka masih ngotot mau jadi tuan rumah Pra Piala Asia U-23 tanpa melakukan –misalnya– negosiasi ulang, entah dengan AFC atau dengan promotor?
Lagipula, kerusakan lapangan lebih karena rumput yang terutup oleh alas. Dikhawatirkan rumput mati karena tidak tersinari matahari, dan bukan karena terinjak-injak.
Mereka yang berargumen “bentrok dengan jadwal kesebelasan Indonesia U-23” juga amatlah aneh. Argumen tersebut tidak memiliki fondasi yang kuat karena terlontar dengan asal-asalan. Jelas-jelas konser 1D sama sekali tidak tabrakan dengan jadwal pertandingan karena digelar dua hari sebelumnya.
Lalu, mengapa PSSI masih ngotot mengajukan diri menjadi tuan rumah Pra Piala Asia, tapi mereka tidak mengecek jadwal stadion?
Memahami GBK sebagai situs politik
Quote:
Muktamar Khilafah. Sejalan dengan Pancasila? Mengapa suara yang protes tidak nyaring? (Sumber: hizbut-tahrir.co.id)
Apakah Presiden Sukarno sedih stadion yang ia prakarsai dijadikan konser musik? Bukankah saat beliau masih menjabat, stadion tersebut pun sering dijadikan alat untuk menyampaikan ide-ide politik?
Jika mau menggunakan perspektif historis, anda perlu memahami bagaimana motif non-olahraga sejak awal sudah terperam dalam fondasi stadion Gelora Bung Karno. GBK merupakan mimpi Sukarno sebagai bentuk pembangunan bangsa. Sebagai negara yang baru merdeka, Indonesia membutuhkan sesuatu yang besar, yang dapat mengangkat martabat negeri ini di mata dunia.
Kemegahan, kebesaran dan keagungan stadion yang berada di Senayan merupakan pengejawantahan dari hasrat Sukarno terhadap segala yang mega, segala yang akbar, segala yang dahsyat. Indonesia, baginya, harus bisa tampil dengan gagah, akbar dan dahsyat. Stadion di Senayan, mula-mula, merupakan sebuah situs politik, di mana genetika politik Indonesia ditanamkan — setelah itu barulah urusan-urusan olahraga yang mengisinya.
Jangan heran Bung Karno sangat senang jika menggelar rapat-rapat akbar di stadion itu. Sebagai orator, ia mendapatkan tenaga yang berlimpah tiap kali berhadapan dengan massa yang luar biasa banyak. Massa adakah injeksi dan selang infus bagi Sukarno. Jauh dari massa adalah seburuk-buruknya keadaan bagi Sukarno.
Tidak heran jika ia sangat senang kalau organisasi-organisasi massa, juga partai-partai politik, menggelar rapat akbar di Stadion Utama Senayan. Dari PNI, NU, hingga PKI pernah menggelar rapat akbar di sana. Juga militer, kepolisian, hingga organisasi-organisasi kepemudaan.
Jika PKS, Gerindra, PKB, Golkar, atau PDIP hingga para capres menggunakan GBK sebagai lokasi rapat akbar dan kampanye, itu bukanlah penyimpangan, itu bukanlah anomali, melainkan sesuatu yang sejalan dengan genetika stadion GBK itu sendiri. Setidaknya, itu merupakan sesuatu yang historis, hal ihwal yang punya referensi dengan sejarah pendiriannya.
Bahkan Hizbut-Tahrir Indonesia (HTI), yang cita-cita besarnya ialah meniadakan negara-bangsa (termasuk Indonesia) guna membangun kekhalifahan yang lintas benua, bisa dengan santai mengadakan rapat akbar di GBK. Bisa anda bayangkan jika cita-cita HTI itu terealisasi, kesebelasan nasional Indonesia bukan hanya tak bisa bertanding di GBK, tapi kesebelasan nasional itu sendiri akan musnah dengan sendirinya karena punahnya negara-bangsa.
Tak ada anak bola yang protes dan bikin hestek, bukan?
Mengapa kita mempersoalkan konser musik padahal stadion Gelora Bung Karno juga rutin dijadikan tempat penyebaran ideologi yang bertentangan dengan Pancasila? Mengapa saat acara-acara macam itu rutin digelar, kita diam saja?
Sebegitu besarkah kita berilusi mengidamkan prestasi, sehingga sampai lupa siapa yang sebenarnya lebih patut mendapatkan caci maki.
You’re insecure, don’t know whats for..
Sumber:
PANDITFOOTBALL.COM (panditfootball.com)
TIMNAS LEBIH UTAMA DARIPADA KONSER.
TAPI YG NGURUS TIMNAS GA BECUH SEHINGGA STADION KEDULUAN YG NGURUS KONSER.
DAN YG DISALAHKAN YG NGURUS KONSER
HARUSNYA YG NGURUS TIMNAS GA BECUS ITU YG DISALAHKAN
YA ITULAH PSSI
■_________________________________________________■
Bagi yg merasa ini bukan salah PSSI, yakin? PSSI ga salah? AFC melakukan pembagian grup dan menentukan jadwal kualifikasi itu tanggal 4 desember 2014, lalu karena ditunjuk jd tuan rumah kualifikasi PSSI mengajukan GBK jadi stadion pertandingan, padahal ada konser yg dijadwal dari tahun lalu dan sudah dibooking oleh promotor konser, berarti? Yg salah siapa? PSSI tidak liat jadwal kah, tidak mungkin kan pengurus GBK tidak menjadwal acara2 yg ada di GBK. Lalu PSSI mengajukan stadion lain ke AFC, namun AFC pada akhirnya tetap meminta pertandingan dilangsungkan di GBK karena tim lawan sudah berada dan berlatih di Jakarta.
http://www.the-afc.com/afc-u-23-cham...hip-qualifiers
Liat siapa yg memulai adu domba ini, ternyata memang PSSI yg tidak ingin disalahkan
http://pssi.org/in/read/Timnas%20U-2...-Di-SUGBK-6557
Padahal mereka baru mengajukan jadwal pada januari 2015.
Sedangkan promotor konser sudah mengurus dari tahun lalu.
http://m.cnnindonesia.com/olahraga/2...-januari-2015/
Dan akhirnya PSSI diminta AFC untuk tetap memakai GBK untuk pra piala asia u23
http://www.goal.com/id-ID/news/1387/...23-tetap-sugbk
Promotor pada saat booking GBK kan memang ga tau bakal ada kualifikasi u23 AFC jadi salahnya dimana? Apakah salah mereka memilih GBK jadi venue karena bukan haknya konser itu di GBK, hanya pertandingan sepakbola kah yg berhak di GBK?
Kenapa promotor konser memilih di GBK? Karena sudah banyak konser2 lainnya di gelar di GBK, ada boyband asal Korea, band Rock Metallica, bahkan kampanye Jokowi juga di GBK dengan acara musik.
Jadi? Masalahnya dimana? Menurut kalian mereka ga berhak manggung di GBK? Berarti Metallica dan Jokowi juga ga berhak dong kalo gitu.
http://m.bisnis.com/lifestyle/read/2...k-untuk-konser
Lalu ada yang bila konser tidak berhak dilangsungkan di stadion utama Gelora Bung Karno.
Oke, kalo gitu Deep Purple dan God-bless ga berhak juga dong konser di GBK tahun 1975
Quote:
Jokowi pas kampanye juga ga berhak dong karena kampanye plus acara musik.
BIASAKAN BACA SEBELUM KOMEN GW DIBATA JUGA GA PEDULI GW HANYA INGIN MELURUSKAN BAHWA YG TIDAK BERES ADALAH FEDERASI SEPAKBOLA INDONESIA
Gw ngomong berdasarkan sumber dari regulasi afc tentang kualifikasi u23 2016
Quote:
Jangan melakukan hal kaya orang yg satu ini
Quote:Original Posted By aronly ►
Hadeh gua kan bilang "indonesia yg ditunjuk AFC menjadi tuan rumah bukan indonesia yg mengajukan jadi tuan rumah" JADI TEMPAT DAN TANGGAL PERTANDINGAN, AFC LAH YG MENENTUKAN DAN PSSI HANYA MELASANAKAN. BEDA DENGAN MENGAJUKAN TUAN RUMAH YG MANA TANGGAL TTP AFC/FIFA YG MENENTUKAN TEMPAT PSSI YG MENENTUKAN Dan pssi juga udah memasukan opsi2 lain ke afc namun afc tetap meninta pertandingan dilalukan diGBK paham?????
Sebaik nya ente Baca dengan runut baru komen.
Hhaaaaaaa
Lalu gw reply
Quote:Original Posted By spinjacktuna ►
Dari awal gw ga pernah ada mengatakan Indonesia mengajukan jadi tuan rumah lu kaga baca berarti.
Yakin afc yg menentukan tempat pertandingan? Kasih link sumber supaya jgn asal ngomong.
Komen malah pake klonengan, pake prime id takut?
Nih gw kasih pasal 8 regulasi afc untuk kualifikasi u 23 2016 tentang stadion, pada bagian a.) adakah disebutkan AFC menunjuk stadion, yg ada malah tuan rumah harus mengajukan stadion setelah ditunjuk AFC lalu AFC akan memverifikasi kelayakan stadion, baca lagi yg bagian c.) disebutkan tuan rumah yg ditunjuk AFC harus memastikan tidak ada pertandingan lain atau aktivitas lain di stadion yg diajukan
Quote:
Ngomong itu pakai sumber jangan asal jeplak.
Sori gw ngomong berdasarkan regulasi langsung dari AFC.
Ane ga peduli dgn adu ocehan antara ababil fans boyband dan fans fanatik karbitan yg bahkan nonton ke stadion aja belum tentu.
Pangkal masalahnya ada di federasi sepakbola yg sangat "becus" mengurus sepakbola.
Mereka saja paham dgn betapa "becusnya" pssi
Quote:Original Posted By thudbuster ►
Semua karena bobroknya jadwal yg dibikin sama PSSI gan, lah si promotor one direction kan udah mesen dari setahun yg lalu kenapa sekarang baru koar2 dan baru dijadwalin
Quote:Original Posted By poofighter ►
udah tau kok P$$I yg TOLOL,,
nyusun jadwal aja gak bener.. gimana ngurusin sepakbola..
GOBLOG!
Quote:Original Posted By PanciBoyzz ►
Ente kyk baru kenal ama orang indo aja
Lagian kalo ane bilang, mending timnas u23 ini main ny jgn di jakarta. Ane yakin bakalan sepi. GBK bakal rame ny itu cuma pas event gede macem seagames atau aff doang. Pemain jg lemes kalo main di kandang tp sepi. Gak percaya? Coba tanya aja yg timnas u19 yg dipegang indra sjafri kemaren. Pada kerasan main di sidoarjo semua karena lebih rame meski GBK itu status ny tempat paling sakral dan diidam idamkan seluruh pemain bola di indo
Quote:Original Posted By asteriamovie ►
malah dalam hal ini PSSI lah yang harus disalahkan karena telat (selalu) mengatur jadwal pertandingan
Quote:Original Posted By phelomason ►
harusnya Tagarnya PS*I Juancuk
Quote:Original Posted By Rivhudson ►
biasa mah org nyarinya duit bkn prestasi mrk (PSSI)
Quote:Original Posted By arez0 ►
menurut ane PSSI yg selalu terlambat dan tidak ada perencanaan yg jelas dlm menyusun jadwal pertandingan termasuk pertandingan pra piala asia, lgian jelas untung konser 1D lah, knp klo udh tau ada konser tetep menggelar pertandingan di tgl yg berdekatan dgn konser 1D, emang PSSI kurang cekatan dan kompeten, kan bisa pindah surabaya, bandung atau kota lain yg pnya stadion bgus
GITU AJA KOK REPOT
Quote:Original Posted By anoman_obong ►
iyap baru di Indonesia jadwal timnas kalah sama konser..
karena baru di Indonesia, federasi terlalu dungu buat nyusun jadwal
di Inggris misalnya, timnas nggak pernah ngalah sama konser karena jadwal timnas udah terencana dengan rapi, promotor konser nggak berani ngutak atik.. dalam kamus PSSI, nggak pernah ada jadwal yang pasti..
Artikel pencerahan lainnya kata agan ini
Quote:Original Posted By ideotlogi ►
Kurang lebih mirip tulisannya Pangeran Siahaan ini --> One Direction dan Machoisme Sepakbola (sport.detik.com)
Kata mantan org dalam
Quote:Original Posted By BandarPakong ►
ane bantu kasih penjelasan gan, biasanya ane jarang komen tp tema ini bikin ane mau komen ...
So Cekdisooot !!!
Jadiii yang perlu anda tau nih para fans2 timnas yg suka berkoar2 menyalahkan GBK kenapa memilih mengadakan konser 1D drpd mengijinkan timnas tampil itu karena Promotor 1D itu udh merencanakan 2 TAHUN sebelum hari H buat booking stadion GBK. Dan yg perlu lu lu pada tau nih SENAYAN itu kaga dapet subsidi dr pemerintah coy gak kaya BUMN lainnya, trs kalo lu nanya apa sih hubungannya subsidi pemerintah sama konser ??? Hellooo lu pikir fasilitas yg ada di SENAYAN itu pada ga perlu biaya maintenance hah ?? trs utk ngebiayain biaya maintenance fasilitas SENAYAN yg begitu banyak dan luas lu kata dapet duitnya boleh metik dari pohon ? atau boleh dapet dr babeh lu ?? belom lagi ditambah bayar gaji karyawan2nya .. jadi dapet duitnya dr mana dong buat biayain itu semua ??? ya dapet nya dari event2 kaya begini brooo,, kayak sewain stadion, istora, dll ... Tar kalo fasilitas SENAYAN jelek, kotor, dll gara2 gak dirawat lu pada ngoceh lagi dah nyalahin pihak SENAYAN. padahal lu lu jg yg suka pada ngerusak fasilitas & buang sampah sembarangan kalo lg disana ... So gw rasa WAJAR kalo GBK lebih milih ngadain konser 1D drpd pertandingan timnas, soalnya promotor udh booking duluan broohh dr 2 tahun sebelum hari H, selain itu kalo senayan sampe batalin konser 1D yg udh disepakati hanya demi timnas main MENDADAK lu tau apa konsekuensi yg bakalan bisa diterima manajemen SENAYAN ?? Bisa di tuntut broooo sama promotooor ... jadi mikir dulu deh sebelom ngebacot se-enak nya yah kalo ibarat kata lu lagi belanja tuh BUDAYAKAN ANTRI jgn asal serobot !!!
Fyi ane dpt info ini dr babeh ane yg "mantan" orang senayan, tp bukan maksud ane belain senayan dan 1D atau nyalahin timnas, tp alangkah baiknya lihat dan pahami dulu situasi nya baru berkomentar !!
buat TS kalo berkenan silahkan pajang komeng ane di pejwan dan kalo ada yg salah mohon kasih tau ane biar ane koreksi !!
Quote:
Jangan melakukan hal kaya orang yg satu ini
Quote:Original Posted By aronly ►
Hadeh gua kan bilang "indonesia yg ditunjuk AFC menjadi tuan rumah bukan indonesia yg mengajukan jadi tuan rumah" JADI TEMPAT DAN TANGGAL PERTANDINGAN, AFC LAH YG MENENTUKAN DAN PSSI HANYA MELASANAKAN. BEDA DENGAN MENGAJUKAN TUAN RUMAH YG MANA TANGGAL TTP AFC/FIFA YG MENENTUKAN TEMPAT PSSI YG MENENTUKAN Dan pssi juga udah memasukan opsi2 lain ke afc namun afc tetap meninta pertandingan dilalukan diGBK paham?????
Sebaik nya ente Baca dengan runut baru komen.
Hhaaaaaaa
Lalu gw reply
Quote:Original Posted By spinjacktuna ►
Dari awal gw ga pernah ada mengatakan Indonesia mengajukan jadi tuan rumah lu kaga baca berarti.
Yakin afc yg menentukan tempat pertandingan? Kasih link sumber supaya jgn asal ngomong.
Komen malah pake klonengan, pake prime id takut?
Nih gw kasih pasal 8 regulasi afc untuk kualifikasi u 23 2016 tentang stadion, pada bagian a.) adakah disebutkan AFC menunjuk stadion, yg ada malah tuan rumah harus mengajukan stadion setelah ditunjuk AFC lalu AFC akan memverifikasi kelayakan stadion, baca lagi yg bagian c.) disebutkan tuan rumah yg ditunjuk AFC harus memastikan tidak ada pertandingan lain atau aktivitas lain di stadion yg diajukan
Quote:
Ngomong itu pakai sumber jangan asal jeplak.
Sori gw ngomong berdasarkan regulasi langsung dari AFC.
Ane ga peduli dgn adu ocehan antara ababil fans boyband dan fans fanatik karbitan yg bahkan nonton ke stadion aja belum tentu.
Pangkal masalahnya ada di federasi sepakbola yg sangat "becus" mengurus sepakbola.
Mereka saja paham dgn betapa "becusnya" pssi
Quote:Original Posted By thudbuster ►
Semua karena bobroknya jadwal yg dibikin sama PSSI gan, lah si promotor one direction kan udah mesen dari setahun yg lalu kenapa sekarang baru koar2 dan baru dijadwalin
Quote:Original Posted By poofighter ►
udah tau kok P$$I yg TOLOL,,
nyusun jadwal aja gak bener.. gimana ngurusin sepakbola..
GOBLOG!
Quote:Original Posted By PanciBoyzz ►
Ente kyk baru kenal ama orang indo aja
Lagian kalo ane bilang, mending timnas u23 ini main ny jgn di jakarta. Ane yakin bakalan sepi. GBK bakal rame ny itu cuma pas event gede macem seagames atau aff doang. Pemain jg lemes kalo main di kandang tp sepi. Gak percaya? Coba tanya aja yg timnas u19 yg dipegang indra sjafri kemaren. Pada kerasan main di sidoarjo semua karena lebih rame meski GBK itu status ny tempat paling sakral dan diidam idamkan seluruh pemain bola di indo
Quote:Original Posted By asteriamovie ►
malah dalam hal ini PSSI lah yang harus disalahkan karena telat (selalu) mengatur jadwal pertandingan
Quote:Original Posted By phelomason ►
harusnya Tagarnya PS*I Juancuk
Quote:Original Posted By Rivhudson ►
biasa mah org nyarinya duit bkn prestasi mrk (PSSI)
Quote:Original Posted By arez0 ►
menurut ane PSSI yg selalu terlambat dan tidak ada perencanaan yg jelas dlm menyusun jadwal pertandingan termasuk pertandingan pra piala asia, lgian jelas untung konser 1D lah, knp klo udh tau ada konser tetep menggelar pertandingan di tgl yg berdekatan dgn konser 1D, emang PSSI kurang cekatan dan kompeten, kan bisa pindah surabaya, bandung atau kota lain yg pnya stadion bgus
GITU AJA KOK REPOT
Quote:Original Posted By anoman_obong ►
iyap baru di Indonesia jadwal timnas kalah sama konser..
karena baru di Indonesia, federasi terlalu dungu buat nyusun jadwal
di Inggris misalnya, timnas nggak pernah ngalah sama konser karena jadwal timnas udah terencana dengan rapi, promotor konser nggak berani ngutak atik.. dalam kamus PSSI, nggak pernah ada jadwal yang pasti..
Artikel pencerahan lainnya kata agan ini
Quote:Original Posted By ideotlogi ►
Kurang lebih mirip tulisannya Pangeran Siahaan ini --> One Direction dan Machoisme Sepakbola (sport.detik.com)
Kata mantan org dalam
Quote:Original Posted By BandarPakong ►
ane bantu kasih penjelasan gan, biasanya ane jarang komen tp tema ini bikin ane mau komen ...
So Cekdisooot !!!
Jadiii yang perlu anda tau nih para fans2 timnas yg suka berkoar2 menyalahkan GBK kenapa memilih mengadakan konser 1D drpd mengijinkan timnas tampil itu karena Promotor 1D itu udh merencanakan 2 TAHUN sebelum hari H buat booking stadion GBK. Dan yg perlu lu lu pada tau nih SENAYAN itu kaga dapet subsidi dr pemerintah coy gak kaya BUMN lainnya, trs kalo lu nanya apa sih hubungannya subsidi pemerintah sama konser ??? Hellooo lu pikir fasilitas yg ada di SENAYAN itu pada ga perlu biaya maintenance hah ?? trs utk ngebiayain biaya maintenance fasilitas SENAYAN yg begitu banyak dan luas lu kata dapet duitnya boleh metik dari pohon ? atau boleh dapet dr babeh lu ?? belom lagi ditambah bayar gaji karyawan2nya .. jadi dapet duitnya dr mana dong buat biayain itu semua ??? ya dapet nya dari event2 kaya begini brooo,, kayak sewain stadion, istora, dll ... Tar kalo fasilitas SENAYAN jelek, kotor, dll gara2 gak dirawat lu pada ngoceh lagi dah nyalahin pihak SENAYAN. padahal lu lu jg yg suka pada ngerusak fasilitas & buang sampah sembarangan kalo lg disana ... So gw rasa WAJAR kalo GBK lebih milih ngadain konser 1D drpd pertandingan timnas, soalnya promotor udh booking duluan broohh dr 2 tahun sebelum hari H, selain itu kalo senayan sampe batalin konser 1D yg udh disepakati hanya demi timnas main MENDADAK lu tau apa konsekuensi yg bakalan bisa diterima manajemen SENAYAN ?? Bisa di tuntut broooo sama promotooor ... jadi mikir dulu deh sebelom ngebacot se-enak nya yah kalo ibarat kata lu lagi belanja tuh BUDAYAKAN ANTRI jgn asal serobot !!!
Fyi ane dpt info ini dr babeh ane yg "mantan" orang senayan, tp bukan maksud ane belain senayan dan 1D atau nyalahin timnas, tp alangkah baiknya lihat dan pahami dulu situasi nya baru berkomentar !!
buat TS kalo berkenan silahkan pajang komeng ane di pejwan dan kalo ada yg salah mohon kasih tau ane biar ane koreksi !!
Quote:Original Posted By smartkiller ►
Tetep aje tong biar bagaimana pun harusnya kepentingan nasional yang diutamakan..
ini timnas yang main masa harus batal gara gara ada konser
Anda merasa cerdas baca dulu baru komen
Tetep aje tong biar bagaimana pun harusnya kepentingan nasional yang diutamakan..
ini timnas yang main masa harus batal gara gara ada konser
Anda merasa cerdas baca dulu baru komen
Beginilah, kalau kedua kubu terlalu fanatik.
Quote:Original Posted By balineseryuu ►
Beginilah, kalau kedua kubu terlalu fanatik.
Satu sisi cewek ababil fanatik boyband, satu sisi pria2 fans karbitan yg belum tentu tiap tanding timnas hadir.
PSSI yg blunder jadwal malah ga disalahkan
Beginilah, kalau kedua kubu terlalu fanatik.
Satu sisi cewek ababil fanatik boyband, satu sisi pria2 fans karbitan yg belum tentu tiap tanding timnas hadir.
PSSI yg blunder jadwal malah ga disalahkan
pelajaran yg didapat : makanya punya rencana jangan mendadak, jadi begini deh
Quote:Original Posted By spinjacktuna ►
Satu sisi cewek ababil fanatik boyband, satu sisi pria2 fans karbitan yg belum tentu tiap tanding timnas hadir.
PSSI yg blunder jadwal malah ga disalahkan
Itu dia gan.
Satu sisi cewek ababil fanatik boyband, satu sisi pria2 fans karbitan yg belum tentu tiap tanding timnas hadir.
PSSI yg blunder jadwal malah ga disalahkan
Itu dia gan.
Semua karena bobroknya jadwal yg dibikin sama PSSI gan, lah si promotor one direction kan udah mesen dari setahun yg lalu kenapa sekarang baru koar2 dan baru dijadwalin
Quote:Original Posted By smartkiller ►
udah ane baca full tong..
mau bagaimana juga biar tuh konser udah booking dari setahun sebelumnya tetep aja kepentingan negara harus diutamakan tong..
ini selevel timnas yang bermain bukan klub..
baru di indonesia timnas bermain harus kalah sama konser..
Iyap you dont get the point.
Kalau benar2 membaca anda pasti paham
udah ane baca full tong..
mau bagaimana juga biar tuh konser udah booking dari setahun sebelumnya tetep aja kepentingan negara harus diutamakan tong..
ini selevel timnas yang bermain bukan klub..
baru di indonesia timnas bermain harus kalah sama konser..
Iyap you dont get the point.
Kalau benar2 membaca anda pasti paham
udah tau kok P$$I yg TOLOL,,
nyusun jadwal aja gak bener.. gimana ngurusin sepakbola..
GOBLOG!
nyusun jadwal aja gak bener.. gimana ngurusin sepakbola..
GOBLOG!
Ente kyk baru kenal ama orang indo aja
Lagian kalo ane bilang, mending timnas u23 ini main ny jgn di jakarta. Ane yakin bakalan sepi. GBK bakal rame ny itu cuma pas event gede macem seagames atau aff doang. Pemain jg lemes kalo main di kandang tp sepi. Gak percaya? Coba tanya aja yg timnas u19 yg dipegang indra sjafri kemaren. Pada kerasan main di sidoarjo semua karena lebih rame meski GBK itu status ny tempat paling sakral dan diidam idamkan seluruh pemain bola di indo
Lagian kalo ane bilang, mending timnas u23 ini main ny jgn di jakarta. Ane yakin bakalan sepi. GBK bakal rame ny itu cuma pas event gede macem seagames atau aff doang. Pemain jg lemes kalo main di kandang tp sepi. Gak percaya? Coba tanya aja yg timnas u19 yg dipegang indra sjafri kemaren. Pada kerasan main di sidoarjo semua karena lebih rame meski GBK itu status ny tempat paling sakral dan diidam idamkan seluruh pemain bola di indo
Quote:Original Posted By spinjacktuna ►
Satu sisi cewek ababil fanatik boyband, satu sisi pria2 fans karbitan yg belum tentu tiap tanding timnas hadir.
PSSI yg blunder jadwal malah ga disalahkan
malah dalam hal ini PSSI lah yang harus disalahkan karena telat (selalu) mengatur jadwal pertandingan
Satu sisi cewek ababil fanatik boyband, satu sisi pria2 fans karbitan yg belum tentu tiap tanding timnas hadir.
PSSI yg blunder jadwal malah ga disalahkan
malah dalam hal ini PSSI lah yang harus disalahkan karena telat (selalu) mengatur jadwal pertandingan
Quote:Original Posted By asteriamovie ►
malah dalam hal ini PSSI lah yang harus disalahkan karena telat (selalu) mengatur jadwal pertandingan
Kudu diganti tuh pengurus-pengurusnya. PSSI = Perusak Sistem Sepakbola Indonesia!
malah dalam hal ini PSSI lah yang harus disalahkan karena telat (selalu) mengatur jadwal pertandingan
Kudu diganti tuh pengurus-pengurusnya. PSSI = Perusak Sistem Sepakbola Indonesia!
Ane suka pemikir cerdas macam ini.
Ga asal bunyi
Ga asal bunyi
Quote:Original Posted By PanciBoyzz ►
Ente kyk baru kenal ama orang indo aja
Lagian kalo ane bilang, mending timnas u23 ini main ny jgn di jakarta. Ane yakin bakalan sepi. GBK bakal rame ny itu cuma pas event gede macem seagames atau aff doang. Pemain jg lemes kalo main di kandang tp sepi. Gak percaya? Coba tanya aja yg timnas u19 yg dipegang indra sjafri kemaren. Pada kerasan main di sidoarjo semua karena lebih rame meski GBK itu status ny tempat paling sakral dan diidam idamkan seluruh pemain bola di indo
Yap stadion kan ga cuma gbk, bisa di maguwo jogja, atau riau main stadium yg sdh ga terawat, coba jgn melulu dijakarta, stadion megah di riau jd terbengkalai karena ingin instan dan mudah ngurus ya selalu di jakarta.
Quote:Original Posted By asteriamovie ►
malah dalam hal ini PSSI lah yang harus disalahkan karena telat (selalu) mengatur jadwal pertandingan
Hujatan yg salah alamat, yap harusnya PSSI yg disalahkan.
Ente kyk baru kenal ama orang indo aja
Lagian kalo ane bilang, mending timnas u23 ini main ny jgn di jakarta. Ane yakin bakalan sepi. GBK bakal rame ny itu cuma pas event gede macem seagames atau aff doang. Pemain jg lemes kalo main di kandang tp sepi. Gak percaya? Coba tanya aja yg timnas u19 yg dipegang indra sjafri kemaren. Pada kerasan main di sidoarjo semua karena lebih rame meski GBK itu status ny tempat paling sakral dan diidam idamkan seluruh pemain bola di indo
Yap stadion kan ga cuma gbk, bisa di maguwo jogja, atau riau main stadium yg sdh ga terawat, coba jgn melulu dijakarta, stadion megah di riau jd terbengkalai karena ingin instan dan mudah ngurus ya selalu di jakarta.
Quote:Original Posted By asteriamovie ►
malah dalam hal ini PSSI lah yang harus disalahkan karena telat (selalu) mengatur jadwal pertandingan
Hujatan yg salah alamat, yap harusnya PSSI yg disalahkan.
kok bisa tabrakan gt yah jadwal nya
harusnya Tagarnya PS*I Juancuk
biasa mah org nyarinya duit bkn prestasi mrk (PSSI)
Via: Kaskus.co.id
Tag :
The Lounge