Media sosial banyak dimanfaatkan untuk aneka kebutuhan di tengah masyarakat. Sejauh ini Facebook dan Twitter memang jadi platform media sosial yang paling digandrungi oleh para pengguna internet dalam menjalankan aktivitasnya.
Penggunaan media sosial sebagai corong penyampai keluhan penggunanya bukanlah suatu hal yang aneh. Bahkan kini pihak pemerintah pun turut memanfaatkan media sosial populer seperti Facebook dan Twitter dalam usaha menampung keluhan dan aspirasi masyarakat.
Kondisi tersebut merangsang para pelaku dunia teknologi dalam melahirkan produk layanan media sosial yang mampu membantu proses penerimaan keluhan dan aspirasi kepada pemerintah. Aplikasi SwaKita yang dibuat oleh PT Inovasi Dunia Kreasi ialah salah satunya.
Sumarpung Halim sebagai founder PT Inovasi Dunia Kreasi memaparkan bahwa perusahaannya berharap SwaKita ke depannya mampu menggantikan posisi media sosial dari luar negeri dalam menampung aspirasi warga Jakarta.
"Kita maunya SwaKita bisa merangsang masyarakat Jakarta supaya lebih aktif dalam menyampaikan aspirasi dan keluhannya. Kalau biasanya pakai Twitter dan Facebook kita harap nanti bisa pakai SwaKita," ujar Sumarpung.
Lebih lanjut ia memaparkan, pihak pemerintah daerah (Pemda) Jakarta pada awalnya ingin menggunakan sosial media asal India bernama Safetipin, bukan SwaKita. Sosial media dari negeri Hindustan itu menggunakan tampilan peta sebagai antarmuka utamanya, seperti yang juga dipakai Swakita.
"Pemerintah tadinya mau pakai Safetipin, aplikasi sosial media dari India. Tapi kemudian ada orang Pemda yang bertemu saya yang membuat saya berusaha memenuhi kebutuhan itu dengan membuat SwaKita," tambah Sumarpung.
Di aplikasi ini, tak hanya ada fitur penyampai keluhan dan aspirasi namun ada pula fitur chat dan pelayanan PTSP (pelayanan terpadu satu pintu). Saat ini, aplikasi ini sedang diujicoba di 5 kelurahan dengan total pengguna 1.000 orang.
Tag :
Apps